Perbedaan pada Open Ofice writer dibandingkan dengan MS Word, diantaranya:
• Templates tool ada pada menu file
• Table ada di menu insert daripada ada di main menu
• The label wizard ada di dalam File > New. Tidak seperti label fitur pada MS Word, label ini benar-benar wizard, dengan instruksi
• Outline dan summary tools ada di dalam File > Send
• Word count ada di dalam File > Properties
• Collaboration tools ada pada menu Edit.
Saat user mulai mulai mengcutomize (sesuatu yang pertama kali dilakukan para penulis setelah menginstal word processor) , mereka akan menemukan rasa yang familiar. Seperti MS Word, Open Office Writer menyertakan fitur Autoformat dan Autocorrect yang dapat dinyalakan ataupun dimatikan. Keduanya juga menawarkan customize untuk toolbars, keyboard shortcuts, dan general behavior.
Perbedaan utama adalah bahwa MS Word cenderung menawarkan customization dari internal behavior, seperti menggunakan teks putih pada background biru. Secara kontras, Open Office Writer menyertakan setting untuk internal behavior, termasuk kemampuan untuk mematikan font previews dan font history pada daftar toolbar’s font, banyak dari fitur customizing dari Open Office Writer mempengaruhi bagaimana program berinteraksi dengan ardware dan program lainnya. Di antara options pada OpenOffice.org ada jumlah undo yang diizinkan, ukuran cache yang dialokasikan untuk grafik, dan format default untuk menyimpan files. Mempertimbangkan pentingnya pilihan banyaknya open source software untuk users, orientasi ini nampak cukup natural.
Meskipun ada beberapa kekurangan, interface, Open Office Writer mampu membuat keseimbangan yang lembut, yang cukup mendekati MS Word , terutama untuk tool-tool dasar, yang familiar dengan MS Word dengan memiliki produktifitas yang hampir sama. Di lain pihak, interface Open Office Writer dapat dianggap pengkoreksian dari beberapa versi MS Word terdahulu.
Sejauh yang dapat ditentukan, fitur utama yang dimiliki MS Word yang kurang di Open Office Writer adalah grammar checker (yang tidak banyak diingini user) dan kemampuan untuk record macros. OOo menyertakan scripting language, tapi banyak user yang mungkin tidak menggunakannya tanpa recorder. Bagaimanapun, versi beta 1.1 yang terbaru menyertakan macro recorder yang workable. Sementara itu, di setiap area lainnya, fiturm Ooo Writer sebanding atau bahkan melebihi fitur di MS Word.
• Templates tool ada pada menu file
• Table ada di menu insert daripada ada di main menu
• The label wizard ada di dalam File > New. Tidak seperti label fitur pada MS Word, label ini benar-benar wizard, dengan instruksi
• Outline dan summary tools ada di dalam File > Send
• Word count ada di dalam File > Properties
• Collaboration tools ada pada menu Edit.
Saat user mulai mulai mengcutomize (sesuatu yang pertama kali dilakukan para penulis setelah menginstal word processor) , mereka akan menemukan rasa yang familiar. Seperti MS Word, Open Office Writer menyertakan fitur Autoformat dan Autocorrect yang dapat dinyalakan ataupun dimatikan. Keduanya juga menawarkan customize untuk toolbars, keyboard shortcuts, dan general behavior.
Perbedaan utama adalah bahwa MS Word cenderung menawarkan customization dari internal behavior, seperti menggunakan teks putih pada background biru. Secara kontras, Open Office Writer menyertakan setting untuk internal behavior, termasuk kemampuan untuk mematikan font previews dan font history pada daftar toolbar’s font, banyak dari fitur customizing dari Open Office Writer mempengaruhi bagaimana program berinteraksi dengan ardware dan program lainnya. Di antara options pada OpenOffice.org ada jumlah undo yang diizinkan, ukuran cache yang dialokasikan untuk grafik, dan format default untuk menyimpan files. Mempertimbangkan pentingnya pilihan banyaknya open source software untuk users, orientasi ini nampak cukup natural.
Meskipun ada beberapa kekurangan, interface, Open Office Writer mampu membuat keseimbangan yang lembut, yang cukup mendekati MS Word , terutama untuk tool-tool dasar, yang familiar dengan MS Word dengan memiliki produktifitas yang hampir sama. Di lain pihak, interface Open Office Writer dapat dianggap pengkoreksian dari beberapa versi MS Word terdahulu.
Sejauh yang dapat ditentukan, fitur utama yang dimiliki MS Word yang kurang di Open Office Writer adalah grammar checker (yang tidak banyak diingini user) dan kemampuan untuk record macros. OOo menyertakan scripting language, tapi banyak user yang mungkin tidak menggunakannya tanpa recorder. Bagaimanapun, versi beta 1.1 yang terbaru menyertakan macro recorder yang workable. Sementara itu, di setiap area lainnya, fiturm Ooo Writer sebanding atau bahkan melebihi fitur di MS Word.
Fungsi | Microsoft Word | Open Office Writer |
Mengatur jendela Dokumen (ruler, status bar, toolbar, dll) | View → Pilih kebutuhan jendela dokumen | View → Pilih kebutuhan jendela dokumen |
Mengubah Toolbar | Tools → Costumize | View → Toolbar → Costumize |
Selalu membuat Backup Copy | Tools → Costumize → Options | Tools → Options → Load/Save → General |
Autosave setiap beberapa menit | Tools → Costumize → Options | Tools → Options → Load/Save → General |
Tampilkan tanda paragraf, tabulasi, dll | Tools → Options → View | Tools → Options → Open Office.org Writer → Formating Aids |
Mengatur Autocorrect dan Autoformat | Tools → Autocorrect | Tools → Autocorrect |
MENULIS, MENGEDIT DAN REVIEW
Fungsi | Microsoft Word | Open Office Writer |
Pindah ke halaman tertentu secara cepat | Edit → Go To | Edit → Navigator |
Memilih Bahasa untuk cek pengejaan | Tools → Language → Set Languange | Tools → Options → Language Settings → Language (Open Office tidak memiliki pengecekan tata bahasa/gramar) |
Menemukan dan Mengubah teks, format dan bentuk | Edit → Replace | Edit → Find & Replace |
Mengamankan dokumen agar tidak bisa diedit | Tools → Protect Document | Edit → Changes → Protect Records |
Menggabungkan Dokumen | Tools → Merge Documents | Edit → Changes → Merge Document |
Mendapatkan Jumlah Kalimat | Tools → Word Count | Tools → Word Count |
MENGATUR LAYOUT HALAMAN
Fungsi | Microsoft Word | Open Office Writer |
Menentukan margin | File → Page Setup → Margins | Format → Page → Page |
Mengedit Header dan Footer | View → Header and Footers | Insert → Header Insert → Footer |
Menggunakan kolom | Format → Page → Column atau Insert → Sections → Column | |
Menggunakan Tabel | Table → Insert → Table | Insert → Table |
Menambah nomor halaman | Insert → Page Number | 1. Insert → Footer → Default 2. Letakkan kursor pada footer sesuai dengan posisi page number (left, center, right) yang diinginkan, lalu : Insert → Field → Page Number |
Mengubah nomor halaman pertama menjadi lebih dari 1 | Insert → Page Number → Format | 1. Letakkan kursor pada sembarang paragraf di halaman pertama 2. Klik Kanan → Edit Paragraph Style → Text Flow → Break → Insert → With Page Style → Page Number |
Kesimpulan :
Hampir sebagian software Linux bisa konsumen dapatkan secara bebas di internet. Hal ini dilakukan karena kemampuan daya beli konsumen masih kurang. Bisa dilihat bahwa bila konsumen menginginkan software Windows, maka konsumen diharuskan membayar software yang dibutuhkan tersebut. Tetapi di sisi lain, konsumen lebih familiar menggunakan Windows daripada Linux. Alasan inilah mengapa Windows masih dapat mempertahankan pangsa pasar yang dimiliki.
Hampir sebagian software Linux bisa konsumen dapatkan secara bebas di internet. Hal ini dilakukan karena kemampuan daya beli konsumen masih kurang. Bisa dilihat bahwa bila konsumen menginginkan software Windows, maka konsumen diharuskan membayar software yang dibutuhkan tersebut. Tetapi di sisi lain, konsumen lebih familiar menggunakan Windows daripada Linux. Alasan inilah mengapa Windows masih dapat mempertahankan pangsa pasar yang dimiliki.